Hari ini saya berkesempatan untuk mencoba transportasi eksklusif LRT (Lintas Raya Terpadu) diwilayah kelapa gading, kenapa saya menyebutnya eksklusif karena moda transportasi ini berjarak singkat dan menghubungkan wilayah yang berjarak dekat hanya 4 stasiun pemberhentian dan kembali ke rute awal.Saya naik dari stasiun LRT kelapa gading, lokasinya persis didepan mall kelapa gading ( MKG). Sebelum naik ada security penjaga yang akan cek tas dan barang bawaan kita menggunakan alat detector, dan kemudian naik menggunakan eskalator atau tersedia juga tangga jalan manual, setibannya diatas disambut oleh petugas didepan pintu masuk (gate in) Untuk diarahkan tap sebelum masuk area peron, saya menggunakan kartu flazz (elektronik money) dari bank bca setelah itu kita bisa memasuki area peron.Ada papan petunjuk, status kereta dan jadwal kereta. Setelah menunggu kurang lebih 5 menit datang kereta LRY sepanjang 3 gerbong.. Tapi kok arahnya berlawanan dengan kearah yang saya tuju dan pintu tertutup, dan saya membiarkannya pergi.Akhirnya saya menghampiri petugas bertanya itu kereta kearah mana ya.. Dan ternyata arah pegangsaan dua, dan saya salah peron.. Wkwkwkw… Saya berputar kearah belakang dan menaiki tangga untuk menyebrang ke peron sebelah dengan destinasi velodrome. Menunggu 6 menit dan tibalah kereta LRT ku. Saya berdiri tepat didepan pintu antrian masuk kereta.. Taaraaaa… Tengok kanan kiri kok sepi cuma saya seorang penumpangnya.. Dan ketika didalampun hanya saya dan seorang petugas wanita yang bertugas saat itu.Kalau kamu pernah naik MRT ya seperti itu suasana didalam kereta LRT hanya bedanya bangku duduknya berwarna silver tanpa busa pengempuk.Dan tidak sampai 5 menit tiba distasiun tujuanku, terdengar sapaan dari petugas “terima kasih sudah menggunakan sarana transportasi LRT.Saya pun turun dan mencari pintu keluar, kartu flazz yang saya gunakan tidak bisa untuk tap out, dan seorangbpetugas menginformasikan untuk menggunakan gate out sisi sebelah timur dan berhasil, seorang petugas memberi saya IDR 2000 dan meminta voucher berwarna putih untuk menukarnya, saya bilang tidak punya, karena dari stasiun pemberangkatan harusnya memberikan voucher free karena masih gratis. Dan petugas itupun memohon maaf karena tidak jadi mberikan saya gratis idr 2000 karena tidak memiliki voucher warna putih.Saya agak menyayangkan sarana transportasi sebagus itu masih sepi pengunjung, warga kelapa gading masih suka naik kendaraan pribadi dari pada LRT, atau mungkin kurangnya sosialisasi ke masyarakat mengenai transportasi ini.Semoga kedepannya bisa lebih bermanfaat untuk masyarakat sekitar dan bisa mengurangi kemacetan..#tantanganmenulis-h2