1. Menulis mengukir Sejarahmu
Kalau dibilang hobi ya nggak terlalu hobi banget, kalau ditanya suka, ya aku suka, menulis itu melatih otak kita untuk berfikir merangkai kata dan menjadikan kalimat menarik yang menghinoptis pembaca.
Sejak dibangku sekolah aku suka menulis, tapi aku belum bisa konsisten menulis setiap hari, supaya aku bisa konsisiten aku sering menchalenge diriku untuk mengikuti event-event menulis, seperti saat ini @ruangmenulis sedang merayakan ulang tahun perdananya dan mengadakan chalenge menulis 10 hari, semoģa aku bisa konsisiten di even ini ya.
Mengingat Kata-kata dari Pramoedya Ananta Toer, sungguh sangat menginspirasi saya untuk terus menulis. Yaitu “Orang boleh pandai setinggi langit, tapi selama ia tidak menulis, ia akan hilang di dalam masyarakat dan dari sejarah….Menulis adalah bekerja untuk keabadian”.
Ini sangat menginspirasi saya dan untuk terus menulis, dengan menulis memaksa pengekploitasi diri. Kenapa ?
karena kita harus berfikir lebih keras dari biasanya agar bisa menuangkan ide-ide yang ada di otak. Dengan menulis, kita dipaksa untuk bisa mengetahui banyak hal. Seperti, ketika kita akan menulis dengan topik tentang “peradaban dunia”, mau tidak mau kita harus mencari dan membaca literatur yang berhubungan dengan peradaban dunia
Tujuan saya menulis adalah semata-mata untuk memerangi dan melawan kemalasan serta mengajak diri saya sendiri agar konsisten untuk terus menulis entah apapun itu. Apa lagi di jaman sekarang ini, setiap orang bebas menuliskan apa yang mereka inginkan. Karena dengan menulis maka kita akan menjadi orang yang pandai dan bermanfaat bagi orang lain yang membaca tulisan-tulisan yang kita buat.
2. Menulis sedang bicara dengan diri sendiri
Kadang kita perlu untuk berbicara dengan diri sendiri, tapi nggak ngomong teriak – teriak ya. Karena kita penulis tentu menuangkan semua unek-unek, kegalauan lewat tulisan.
Menyemangati diri sendiri dengan hal-hal positif, atau mencoret -coret kertas dengan tulisan cerita yang kita alami hari ini, apa saja bisa dituangkan dilampiaskan.
Dan setelahnya kamu akan merasa lega..
Kamu seperti mendapatkan energii baru.
Semangat baru dan kepercayaan diri.
Untuk memulai perjuangan hari-hari berikutnya.
3. Aku menulis untuk kau baca
Bukan suatu hal yang mudah untukku,
Saat tiba-tiba aku kehilangan kata, saat semua kata yang sudah terangkai rapi namun hilang dari pikiran.
Putri malu, ya daun putri malu tumbuhan dipinggir jalan yang cantik namun tiba -tiba kuncup saat tersentuh.
Mungkin seperti itulah aku.
Selalu ada yang tertinggal
Disetiap pertemuan bukan bahagia, kepedihan, kecewa atau luka
yang tak pernah bisa hilang.
Dan Masih sama kamu adalah alasan, aku tetap menulis dan masih menjadi tulisanku
Yang tak pernah selesai.
4. Menulis mengungkapkan perasaan
Sebanyak apapun teman, sahabat, saudara yang kau miliki.. mereka juga adalah sama seperti kita, memiliki waktu, tanggung jawab dalam kehidupannya dan urusannya masing-masing.
Ada kalanya saat kita terpuruk kita butuh sahabat kita untuk menarik kita keluar dari keterpurukan, saat sedih, saat bahagia teman selalu menemani..
Tapi tidak semua teman selalu datang saat kita panggil, saat kita butuhkan..
Mereka punya urusannya masing-masing
Dan kita tidak bisa memaksanya..
Namun ada sahabat yang selalu siap ada bersama kita, kertas putih dan tinta yang tidak pernah melawan, berontak saat kita mencabik-cabiknya dengan ribuan cacian, ungkapan kegelisahan, dengan ikhlas dia menerimanya.
Dan hebatnya dia selalu meninggalkan semangat penulisnya untuk bangkit dan menumbuhkan kepercayaan diri.
5. Menulis mencegah Kepikunan
Menulis bukan cuma sekedar hobi ecek-ecek semakin dalam kita masuk kedunia ini kita akan merasakan banyak manfaat salah satunya untuk kesehatan mental dan spiritual kita.
Gaya hidup masyarakat masa kini yang menyenangi hal-hal serba instant, juga beban berat dalam pekerjaan serta kurangnya olahraga mengakibatkan gangguan pada peredaran darah terutama dibagian organ otak.
Pikun sebenarnya bukan penyakit tetapi kondisi yang berkaitan dengan penurunan kemampuan fungsi otak, penyusutan daya ingat, kemampuan berpikir, kesulitan memahami sesuatu, hingga menurunnya kecerdasan mental. Jika terus dibiarkan pikun dapat menjadi penyakit Alzheimer.
Aktivitas menulis adalah cara mencegahnya. Semakin sering menulis maka kondisi otak akan semakin bagus dan membuat otak tidak cepat tua.
6. Menulis sedang Beramal
Pernah dengar bahwa ketika kita menulis kita sedang menebar amal ?.
Benar atau tidak ? Bisa benar bisa tidak..
Menulis bisa jadi ladang amal saat tulisan kita bisa memberikan manfaat, menginspirasi dan memberikan pengaruh positif pada6 pembacanya.
Berbeda halnya saat kita menulis yang berisikan provokasi, tidak objektif, mempengaruhi pembaca melakukan hal-hal buruk, menulis hal yang tidak benar, berisi ujaran kebencian dan merugikan orang lain.
Tulisan yang baik mencerminkan jalan pikiran penulisnya. Memberikan manfaat dan kontribusi yang baik untuk pembacanya.
Jangan berhenti beramal ya..
Mari menebar kebaikan..
7. Menulis Memperpanjang Usia
Bayangkan jika benar dengan menulis bisa membuat umur seseorang jadi panjang, pastinya akan banyak orang yang akan berprofesi menjadi penulis.
Namun tidak demikian, pada dasarnya manusia ingin terkenal, dihargai dan dikenang sepanjang masa, dengan menebar kebaikan kepada sesama manusia dan alam sekitar.
Lalu apa hubungan dengan menulis bisa panjang umur? Apa iya umur kita akan bertambah panjang dari ketetapan allah swt.
Banyak yang membuktikan Contoh tulisan ir. Sukarno melalui proklamasi sampai saat ini masih hidup dihati rakyat indonesia meskipun beliau sudah tidak ada. Tulisan Mahatma Ghandi banyak dikutip oleh penulis-penulis tersohor.
Melalui ide dan kebaikan yang tercatat, pembaca bisa memgambil pelajaran dan manfaat yang ditebarkan sewaktu penulis masih hidup.
Selama jasad dikandung badan jangan pernah berhenti menebar kebaikan terhadap sesam
8. Menulis membuang sampah
Pernah merasa kecewa..
Patah hati dan menangis semalaman.
Memaksakan diri pada suatu keadaan yang tak biasa bukanlah hal yang mudah..mencoba bahagia setiap hari.
Senyuman yang mengembang setiap pagi
Suara ceria ditelepon ..
Dan seolah semua baik – baik saja..
Kamu nggak perlu tau tentang semua rasa ini, apa yang tampak dimatamu tidaklah sama..
Terima kasih diaryku yang selalu siap menjadi keranjang sampahku.
9. Menulis memperkaya Kosakata
Vita menengadah. Ia melihat telaga mata kekasihnya berkaca-kaca. Sungguh, ia melengak menatap telaga bening itu kini mulai bersimbah air mata. Kontan ia menceratuk, menunduk sambil mengetuk-ngetuk meja, lalucongak-cangit. Ia mendesah seolah-olah beban berat baru saja terembus keluar dari hidungnya. Vita menjelangak, mendongak lagi, menatap mata kekasihnya lagi, dan merasakan darahnya berdesir.
Paragraf diatas adalah contoh penggunaan kosakata satu makna, sebenarnya tidak ada larangan menulis dengan satu kosakata namun yang ada pembaca akan jenuh karena disetiap paragraf akan ketemu kosakata yang sama dan pembaca akan bilang ” penulis yang miskin kosakata” tapi lebih baik dari pada dibilang miskin harta..hee heee.
Kalau kita memiliki stock kosakata digudang perbendaharaan melimpah akan memudahkan kita saat menulis. Kita bisa menulis apapun, tidak akan mengalami macet ditengah jalan, penggambaran ide dengan kata-kata yang tepat akan sampai kepada pembaca.
Kecerdasan gramatikal, kepekaan rasa yang baik menuangkan gagasan ke dalam tulisan.
Akan mempermudah kita menulis. Tulisan yang kaya kosakata akan membuat kaya pembacanya.
10. Menulis memperkaya Teman.
Ketika kita berada dalam satu kelompok bersama dengan orang-orang yang memiliki pandangan sama, visi dan misi yang sama, kita akan memiliki energi yang sama besar untuk maju bersama.
Seperti halnya menulis, saat kamu menulis dan membagikannya dimedia sosial atau menerbitkannya menjadi buku kamu sedang menebar jaring pertemanan, untuk mendapatkan teman yang sepihak yang sama secara positif dan menimbulkan kenyamanan dalam pertemanan.
Berteman dengan penulis adalah wujud keabadian, atau langgeng yang artinya
berbicara akan hilang, menulis akan abadi. Pertemanan ini adalah bentuk komunikasi positif untuk menciptakan jejaring pertemanan dan membangun ilmu pengetahuan.
#10dayruangnulischalenge